Pada hari Jum'at tanggal 16 bulan Juni tahun 1995, bayi itu lahir dari rahim ibunya, bayi itu adalah saya Wildan Haris Lesmana biasa dipanggil dengan sebutan Wildan. Saya berjenis kelamin laki-laki , anak pertama dari Ayah Sopari dan Ibu Darsinah lahir ke dunia, saya dilahirkan di Rumah dengan cara normal. Orang Tuaku menikah pada tahun 1994. Ayah pada saat itu hanya seorang Nelayan biasa. Sedangkan Ibu, adalah seorang ibu rumah tangga yang baik. Saya anak pertama dari dua bersaudara.
Menginjak usia 5 tahun saya masuk TK tepatnya di TK Tutwuri Handayani Tegal Sari setelah ibuku mendaftarkanku di TK tersebut. Dimana TK tersebut jaraknya sangat dekat dengan tempat tinggal saya. Saya ingat dulu ketika masih taman kanak-kanak setiap sabtu disana mengadakan olahraga sabtu berkeliling sekitar sekolah lalu kadang-kadang ada pawai drumband tiap sabtu. Terkadang juga ada pentas seni bahkan saya ingat dulu ada lomba mewarnai.
Setahun berselang setelah saya menghabiskan masa kanak-kanak di TK Tutwuri Handayani. Saya melanjutkan masa kanak-kanakku dengan bersekolah di MI Miftakhul Ulum Tegal Sari dimana disekolah itulah saya belajar banyak hal dari mulai menulis, membaca, menghitung. Hingga 6 tahun lamanya saya mengenyam pendidikan sekolah dasar akhirnya saya pun lulus ditahun 2007 tepatnya bulan juli.
Ditahun yang sama setelah saya lulus dari MI Miftakhul Ulum, saya pun memutuskan untuk pergi mondok di daerah Babakan Lebaksiu Tegal, untuk meneruskan Pendidikan kejenjang selanjutnya, pada saat itu saya mendaftar sekolah diyayasan Pondok Pesantren tepatnya di Mts Ma'hadut Tholabah Babakan.
Tahun 2010 setelah 3 tahun lamanya saya belajar disekolah tersebut akhirnya tiba saat dimana pengumuman hasil ujian akan diumumkan. 1 jam lamanya saya menunggu dengan jantung yang berdebar-berdebar akhirnya ayah saya pun keluar dari ruang kelas dengan membawa hasil pengumuman ujian. Lalu beliau berkata dengan bangga kalau saya LULUS dari MTS Ma'hadut Tholabah.
Dengan hati yang sangat senang tak terasa air mata pun menetes dengan sendirinya, disitu tak henti-hentinya saya bersyukur kepada Allah SWT karena dengan RidhoNya saya dan teman-teman seangkatan LULUS 100%.
Masih di Tahun 2010 setelah saya LULUS dari MTS Ma'hadut Tholabah, akhirnya saya pun meneruskan pendidikan ke MAN Babakan. Banyak cerita indah yang terjadi disekolah itu, karena disekolah itulah saya dipertemukan dengan teman-teman yang memiliki jiwa solidaritas yang tinggi, teman-teman yang mengajariku tentang banyak hal. Di MAN Babakan saya tumbuh menjadi seorang yang penuh dengan jiwa petualang karena dimasa itu saya bersama teman-teman selalu menciptakan hal-hal baru, ha-hal yang penuh dengan kekonyolan, dan hal-hal itu adalah suatu hal yang telah mengajari saya tentang jiwa sosialitas.
Seperti ketika kelas X saya dan teman-teman mengadakan sebuah acara perpisahan kelas dimana pada saat itu kami pertama kalinya memulai sebuah petualangan yang sampai detik ini tidak bisa saya lupakan. Pengalaman itu adalah pengalaman pertama ketika saya dan teman-teman mendaki sebuah perbukitan yang terletak di Bumi Jawa Tegal atau tepatnya di desa Sawangan. Kami berangkat dari sekolah sekitar jam 9 pagi dengan menggunakan truk lalu tiba di Bumi Jawa sekitar jam 11 siang. Sesampainya di Bumi Jawa kami serombongan berjalan kaki menuju desa Sawangan dari desa tersebut kami melakukan pendakian, kurang lebih 3 jam lamanya kami mendaki akhirnya kami sampai dipuncak. 2 hari kami bermalam dipuncak dengan hanya menggunakan 1 tikar untuk tidur 24 orang, kami pun kemudian turun dari puncak. Dalam perjalanan turun pun banyak sekali momen-momen yang mungkin menurut kebanyakan orang momen tersebut adalah momen yang menjijikan. Tapi bagi kami, momen tersebut adalah momen yang sangat indah karena dalam momen tersebut kami memakan wortel, koll dan sayur-sayuran yang kami ambil langsung dari tanamannya. Itulah salah satu kenangan yang pernah saya lewatkan besama teman-teman.
Sebenarnya banyak sekali kenangan yang saya lewatkan bersama teman-teman yang mungkin tidak cukup saya ceritakan kedalam autobigrafi yang saya tulis ini, namun hanya bisa saya sebutkan kenangan-kenangan apa saja atau hal-hal konyol apa saja yang pernah saya dan teman-teman lakukan.
Pertama, Saya dan teman-teman pernah mendaki gunung slamet.
Kedua, kami pernah melakukan camping di tempat Wisata Guci.
Ketiga, kami juga pernah camping di Waduk Cacaban Tegal
Keempat, kami pernah touring ke Dieng
Kelima, kami pernah bahkan sering pergi keluar kota seperti Pekalongan, Jogja, Cirebon, Bandung hanya dengan ikut menumpang truk-truk yang lewat dijalan raya.
Keenam, kami pernah dibotak bareng-bareng, direndam dikolam bareng-bareng selama 2-3 jam lamanya terus disiram air sepiteng.
Seperti itulah kenangan yang pernah saya lewatkan bersama teman-teman ketika dulu saya mondok di pondok pesantren Ma'hadut Tholabah Babakan dan bersekolah di MAN Babakan. Kenangan-kenangan yang saya sebutkan diatas tentunya bukan cuma hanya sekeder judul atau momen. Namun, itu adalah sepenggal momen yang tentunya dalam setiap momen banyak sekali cerita yang terkandung didalamnya.
Hingga pada tahun 2013 saya pun lulus menjadi alumni Pondok
Pesantren Ma'hadut Tholabah dan MAN Babakan. setelah lulus saya pun
memutuskan untuk melanjutkan kuliah di salah satu Universitas di Tegal
tepatnya di UPS (Universitas Pancasakti ) Tegal. Selama kurang lebih
hampir 2 semester saya kuliah di sana, akhirnya saya harus memutuskan
untuk berhenti kuliah karena faktor ekonomi keluarga yang tidak bisa
membiayaiku pada saat itu.
Setelah berhenti kuliah, saya pun ikut dengan pamanku bekerja sebagai tukang pembuat kapal. Kurang lebih selama 1 bulan saya bekerja ikut pamanku akhirnya dengan berat hati saya pun berhenti dari pekerjaan. 1 minggu setelah saya berhenti dari pekerjaan itu saya pun memutuskan bekerja sebagai Nelayan, kurang lebih 2 bulan melaut akhirnya setelah pulang kedarat tiba saat pendaftaran SBMPTN dibuka dan saya pun ikut mendaftarkan diri kuliah di IAIN WALISONGO dan Alhamdulillah saya di terima sebagai salah satu mahasiswa IAIN Walisongo. Pada semester pertama saya kuliah di IAIN semua berjalan dengan baik. Memasuki semester 2 hampir saja saya berhenti kuliah untuk yang kedua kalinya dengan alasan yang sama ketika saya masih kuliah di Tegal. Namun, dengan kebaikan bantuan teman-temanku saya bisa bertahan kuliah di IAIN Walisongo yang sekarang telah berganti menjadi UIN Walisongo hingga sekarang ini.
Demikian autobiografi ini saya buat, semoga bias menjadi inspirasi bagi semua pembaca.
Maaf kata jika dalam pembuatan autobiografi ini ada kata-kata yang tidak enak di dengar mohon di maafkan, SALAM SUKSES !!!