Rabu, 17 Juni 2015

Biografi Dosen KTI

Biografi M Rikza Chamami

                     Sebagai mahasiswa UIN Walisongo Semarang siapa yang tak kenal dengan M Rikza Chamami MSI. Beliau adalah dosen mata kuliah Karya Tulis Ilmiah di fakultas Tarbiyah UIN Walisongo Semarang. Beliau lahir di Desa Krandon pada tanggal 20 Maret 1980. M Rikza Chamami MSI lahir dari pasangan Bapak Chamami Tolchah dan Ibu Musfiyah Masruhan. Pada tanggal 12 September beliau menikah dengan Yolha Ulfana, dari pernikahannya dengan Yolha Ulfana beliau dianugrahi dua anak: Iqlima Naqiyya (Nayya) dan M. Ijlal Azamy (Ijlal).
                      Sejak kecil beliau menyukai salah satu bidang tulis menulis ,dimana bidang tulis menulis tersebut  merupakan bidang yang sangat beliau sukai. Misalnya sejak SD setiap pelajaran Bahasa Indonesia guru yang mengajarkan pelajaran tersebut menjadi guru favorit M Rikza Chamami MSI. Dimana ketika dulu beliau diajarkan guru bahasa Indonesia beliau sering mendapatkan tugas untuk selalu menulis hal-hal apa saja yang ada dirumahnya mulai dari berangkat dari rumah sampai kesekolah untuk dilaporkan kepada gurunya dalam bentuk tulisan, termasuk ada tugas-tugas mengarang.
                      Ketika menjadi murid di Madrasah Qudsiyah setelah selesai SD beliau mulai tertarik untuk kembali dengan dunia tulis menulis yang menjadi kesukaannya yaitu pada saat MTs beliau mulai menulis sedikit demi sedikit mulai dari puisi, cerpen yang beliau kirim kemajalah-majalah yang ada disekolahnya. Berangkat dari dimuatnya karya-karya beliau dimajalah yang ada disekolahnya itulah beliau mulai termotivasi untuk selalu berkarya dalam dunia tulis mnulis yang pada saat itu merupakan karya pertama beliau yang dimuat kedalam majalah.
                      Sehingga pada saat Aliyah beliau semakin bersemangat karena beliau bergabung di redaksi majalah yang ada disekolahnya dimana pada saat itu Jurnalistik menjadi salah satu hobi favorit beliau selain hobi-hobi beliau lainnya seperti Pramuka, PKS, saka Bhayangkara diPolres Kudus, dan Kader Penegak Disiplin KODIM Kudus. Dimajalah yang ada disekolahnya itulah beliau mulai berkembang dan kemudian pada kelas X MA beliau dikirim untuk mengikuti pelatihan jurnalistik di Madrasah Futuhiyyah Mranggen yang pada saat itu beliau diajar oleh Bapak Jabir Al-Faruqi yang sekarang menjadi mantan Ansor Jawa Tengah yang saat itu menjadi alumni Tarbiyah.
                      Kemudian pada saat kelas XI beliau diamanahi menjadi pimpinan redaksi yang sebelumnya pada kelas X beliau juga sering diminta melakukan wawancara para tokoh  seperti halnya Gus Dur, KH Kholil Bisri, Wakil Gubernur Jawa Tengah, dan lain-lain yang pada saat itu menjadi pengalaman yang luar biasa bagi seorang M Rikza Chamami MSI.
                      Pada saat MA juga beliau ikut lomba-lomba Karya Tulis Ilmiah yang kemudian beliau menjadi juara selain sebelumnya beliau pernah menjuarai lomba-lomba seperti lomba talkin, lomba pidato Bahasa Arab, dan lain-lain. Hobi beliau selain tulis menulis adalah rebana, pramuka, serta kegiatan-kegiatan bhayangkara dan lain sebagainya.
                      Sejak beliau masuk keperguruan tinggi juga sama beliau mengikuti kegiatan-kegiatan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Edukasi, Surat Kabar Mahasiswa (SKM) AMANAT. Dari situ beliau mulai belajar menulis dan pada semester II tulisan beliau mulai dimuat dikoran Suara Merdeka yang pada saat itu merupakan karya pertama beliau yang dimuat dikoran. Kemudian karya beliau juga dimuat dikoran Wawasan, Radar Semarang, dan koran-koran kampus seperti AMANAT dan lain-lain.
                      Berangkat dari pengalaman-pengalaman itulah maka menulis sampai sekarang menjadi hobi beliau selain hobi beliau lainnya seperti meneliti. Termasuk Visi yang beliau pegang adalah “ Lebih baik mati dari pada hidup tidak berkarya “ karena bagi beliau ketika beliau sudah tidak ada maka yang akan berbicara adalah tulisannya. Karena menulis atau berkarya adalah berbicara dengan pena yang dimana orang-orang akan mengenal beliau walaupun belum pernah melihat beliau secara langsung namun ia akan mengenal beliau lewat karya-karyanya.

Rabu, 27 Mei 2015

Gerrard Captain Fantastic

" STEVEN GERRARD "

Entah harus dimulai dari mana aku mengungkapkan rasa kagumku padamu. Mungkin hanya kata " CAPTAIN FANTASTIC " yang bisa aku ungkapkan dalam tulisan ini, Steven Gerrard. Sungguh aku tak punya banyak kata-kata pujian yang bisa aku ungkapkan untukmu. Bagiku, engkau adalah sosok inspiratif dalam kehidupanku, sosok yang dihormati kawan sekaligus sosok yang disegani lawan. Totalitasmu, loyalitasmu & kesetianmu terhadap Liverpool sungguh sangat luar biasa. Kau adalah sang skipper sejati, captain fantastic " Steven Gerrard " . Selama 17 tahun kau mengabdi untuk Liverpool, sebagai seorang fans sejatimu aku tau apa yang kau rasakan selama itu. Banyak moment-moment indah yang kau dapatkan selama berseragam Liverpool namun banyak juga moment-moment dimana kau merasakan kesedihan karena kau tidak dapat meraih apa yang kau inginkan. Namun perlu kau tahu Captain Fantastic " Steven Gerrard " , didalam moment-moment disaat kau tidak dapat meraih apa yang kau inginkan justru disaat itulah aku semakin kagum & bangga terhadapmu, karena disaat moment-moment itulah aku bisa melihat jiwa kesetiaanmu terhadap Liverpool. Ketika banyak pemain-pemain yang memilih hijrah dengan alasan ingin meraih gelar juara & bergaji tinggi, namun kau tetap setia dengan seragam merahmu yang selalu membara.

Kau tetap yakin dengan berseragam merah kau akan meraih apa yang pemain-pemain lain raih, walaupun sampai detik kau akan meninggalkan Liverpool belum juga merasakan manisnya meraih gelar BPL. Sebagai seorang fans aku hanya bisa selalu mendukungmu dibalik layar kaca, aku tahu betapa sulitnya hidup ditengah-tengah orang yang selalu menyudutkanmu, menganggapmu bodoh karena telah menolak club-club lain yang hendak merekrutmu dimasa keemasanmu dulu. Sebagai seorang fans sejatimu, sebagai seorang fans sejati Liverpool aku merasakan betapa sakitnya dicemooh orang karena dianggap bodoh telah mendukung Liverpool yang sampai sekarang belum juga meraih gelar BPL. Tapi captain, rasa sakit ketika aku dicemooh seperti itu bagiku tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan rasa sakitmu ketika kau dicemooh oleh fans Chelsea dalam insiden kau terjauh di laga penentuan meraih gelar BPL pada saat itu. Apa yang aku dapatkan dari cemoohan-cemoohan orang lain takan pernah membuatku luntur untuk tetap menjadi Kopites sejati. Aku akan tetap selalu memegang kata-kata " You'll Never Walk Alone " untukmu dan untuk sebuah club yang sangat aku cintai. Aku berjanji untukmu captain, aku tidak akan pernah melupakan moment-moment terindah disaat kau menjadi figur penting di Final Istanbul vs Ac Milan , dan menjadi pahlawan di Wembley ketika final piala Fa Cup, serta tangisanmu yang berdiri ditengah-tengah lapangan memberikan semangat kepada rekan-rekan setelah laga melawan Manchester City di Anfield. Walaupun nanti aku akan sangat merindukan aksi-aksimu bermain diatas lapangan. Selama darah ini merah aku akan tetap menjadi seorang kopites sejati, Karena bagiku warna merah hanya satu yaitu Liverpool " King Of England " dan kau " Captain Fantastic " akan tetap menjadi icon club ( Liverpool adalah Gerrard dan Gerrard adalah Liverpool !!! ). Dimana semua pemain bicara tentang UANG, tapi engkau " Steven Gerrard " hanya peduli dengan CINTA + LOYALITAS + KESETIAAN = LIVERPOOL.
We Love You Captain Fantastic " Steven Gerrard " , You'll Never Walk Alone Liverpool !!!

Minggu, 05 April 2015

AUTOBIOGRAFI (Sepenggal Kisah Anak Pesisir)


Pada hari Jum'at tanggal 16 bulan Juni tahun 1995, bayi itu lahir dari rahim ibunya, bayi itu adalah saya Wildan Haris Lesmana biasa dipanggil dengan sebutan Wildan. Saya berjenis kelamin laki-laki , anak pertama dari Ayah Sopari dan Ibu Darsinah lahir ke dunia, saya dilahirkan di Rumah dengan cara normal. Orang Tuaku menikah pada tahun 1994. Ayah pada saat itu hanya seorang Nelayan biasa. Sedangkan Ibu, adalah seorang ibu rumah tangga yang baik. Saya anak pertama dari dua bersaudara.
Menginjak usia 5 tahun saya masuk TK tepatnya di TK Tutwuri Handayani Tegal Sari setelah ibuku mendaftarkanku di TK tersebut. Dimana TK tersebut jaraknya sangat dekat dengan tempat tinggal saya. Saya ingat dulu ketika masih taman kanak-kanak setiap sabtu disana mengadakan olahraga sabtu berkeliling sekitar sekolah lalu kadang-kadang ada pawai drumband tiap sabtu. Terkadang juga ada pentas seni bahkan saya ingat dulu ada lomba mewarnai. 


Setahun berselang setelah saya menghabiskan masa kanak-kanak di TK Tutwuri Handayani. Saya melanjutkan masa kanak-kanakku dengan bersekolah di MI Miftakhul Ulum Tegal Sari dimana disekolah itulah saya belajar banyak hal dari mulai menulis, membaca, menghitung. Hingga 6 tahun lamanya saya mengenyam pendidikan sekolah dasar akhirnya saya pun lulus ditahun 2007 tepatnya bulan juli.
Ditahun yang sama setelah saya lulus dari MI Miftakhul Ulum, saya pun memutuskan untuk pergi mondok di daerah Babakan Lebaksiu Tegal, untuk meneruskan Pendidikan kejenjang selanjutnya, pada saat itu saya mendaftar sekolah diyayasan Pondok Pesantren tepatnya di Mts Ma'hadut Tholabah Babakan.
Tahun 2010 setelah 3 tahun lamanya saya belajar disekolah tersebut akhirnya tiba saat dimana pengumuman hasil ujian akan diumumkan. 1 jam lamanya saya menunggu dengan jantung yang berdebar-berdebar akhirnya ayah saya pun keluar dari ruang kelas dengan membawa hasil pengumuman ujian. Lalu beliau berkata dengan bangga kalau saya LULUS dari MTS Ma'hadut Tholabah.

 Dengan hati yang sangat senang tak terasa air mata pun menetes dengan sendirinya, disitu tak henti-hentinya saya bersyukur kepada Allah SWT karena dengan RidhoNya saya dan teman-teman seangkatan LULUS 100%.
Masih di Tahun 2010 setelah saya LULUS dari MTS Ma'hadut Tholabah, akhirnya saya pun meneruskan pendidikan ke MAN Babakan. Banyak cerita indah yang terjadi disekolah itu, karena disekolah itulah saya dipertemukan dengan teman-teman yang memiliki jiwa solidaritas yang tinggi, teman-teman yang mengajariku tentang banyak hal. Di MAN Babakan saya tumbuh menjadi seorang yang penuh dengan jiwa petualang karena dimasa itu saya bersama teman-teman selalu menciptakan hal-hal baru, ha-hal yang penuh dengan kekonyolan, dan hal-hal itu adalah suatu hal yang telah mengajari saya tentang jiwa sosialitas.



Seperti ketika kelas X saya dan teman-teman mengadakan sebuah acara perpisahan kelas dimana pada saat itu kami pertama kalinya memulai sebuah petualangan yang sampai detik ini tidak bisa saya lupakan. Pengalaman itu adalah pengalaman pertama ketika saya dan teman-teman mendaki sebuah perbukitan yang terletak di Bumi Jawa Tegal atau tepatnya di desa Sawangan. Kami berangkat dari sekolah sekitar jam 9 pagi dengan menggunakan truk lalu tiba di Bumi Jawa sekitar jam 11 siang. Sesampainya di Bumi Jawa kami serombongan berjalan kaki menuju desa Sawangan dari desa tersebut kami melakukan pendakian, kurang lebih 3 jam lamanya kami mendaki akhirnya kami sampai dipuncak. 2 hari kami bermalam dipuncak dengan hanya menggunakan 1 tikar untuk tidur 24 orang, kami pun kemudian turun dari puncak. Dalam perjalanan turun pun banyak sekali momen-momen yang mungkin menurut kebanyakan orang momen tersebut adalah momen yang menjijikan. Tapi bagi kami, momen tersebut adalah momen yang sangat indah karena dalam momen tersebut kami memakan wortel, koll dan sayur-sayuran yang kami ambil langsung dari tanamannya. Itulah salah satu kenangan yang pernah saya lewatkan besama teman-teman.
Sebenarnya banyak sekali kenangan yang saya lewatkan bersama teman-teman yang mungkin tidak cukup saya ceritakan kedalam autobigrafi yang saya tulis ini, namun hanya bisa saya sebutkan kenangan-kenangan apa saja atau hal-hal konyol apa saja yang pernah saya dan teman-teman lakukan.
Pertama, Saya dan teman-teman pernah mendaki gunung slamet.
Kedua, kami pernah melakukan camping di tempat Wisata Guci.
Ketiga, kami juga pernah camping di Waduk Cacaban Tegal
Keempat, kami pernah touring ke Dieng
Kelima, kami pernah bahkan sering pergi keluar kota seperti Pekalongan, Jogja, Cirebon, Bandung hanya dengan ikut menumpang truk-truk yang lewat dijalan raya.
Keenam, kami pernah dibotak bareng-bareng, direndam dikolam bareng-bareng selama 2-3 jam lamanya terus disiram air sepiteng. 


Seperti itulah kenangan yang pernah saya lewatkan bersama teman-teman ketika dulu saya mondok di pondok pesantren Ma'hadut Tholabah Babakan dan bersekolah di MAN Babakan. Kenangan-kenangan yang saya sebutkan diatas tentunya bukan cuma hanya sekeder judul atau momen. Namun, itu adalah sepenggal momen yang tentunya dalam setiap momen banyak sekali cerita yang terkandung didalamnya.
Hingga pada tahun 2013 saya pun lulus menjadi alumni Pondok Pesantren Ma'hadut Tholabah dan MAN Babakan. setelah lulus saya pun memutuskan untuk melanjutkan kuliah di salah satu Universitas di Tegal tepatnya di UPS (Universitas Pancasakti ) Tegal. Selama kurang lebih hampir 2 semester saya kuliah di sana, akhirnya saya harus memutuskan untuk berhenti kuliah karena faktor ekonomi keluarga yang tidak bisa membiayaiku pada saat itu. 


Setelah berhenti kuliah, saya pun ikut dengan pamanku bekerja sebagai tukang pembuat kapal. Kurang lebih selama 1 bulan saya bekerja ikut pamanku akhirnya dengan berat hati saya pun berhenti dari pekerjaan. 1 minggu setelah saya berhenti dari pekerjaan itu saya pun memutuskan bekerja sebagai Nelayan, kurang lebih 2 bulan melaut akhirnya setelah pulang kedarat tiba saat pendaftaran SBMPTN dibuka dan saya pun ikut mendaftarkan diri kuliah di IAIN WALISONGO dan Alhamdulillah saya di terima sebagai salah satu mahasiswa IAIN Walisongo. Pada semester pertama saya kuliah di IAIN semua berjalan dengan baik. Memasuki semester 2 hampir saja saya berhenti kuliah untuk yang kedua kalinya dengan alasan yang sama ketika saya masih kuliah di Tegal. Namun, dengan kebaikan bantuan teman-temanku saya bisa bertahan kuliah di IAIN Walisongo yang sekarang telah berganti menjadi UIN Walisongo hingga sekarang ini.
Demikian autobiografi ini saya buat, semoga bias menjadi inspirasi bagi semua pembaca.
Maaf kata jika dalam pembuatan autobiografi ini ada kata-kata yang tidak enak di dengar mohon di maafkan, SALAM SUKSES !!!